New feature proposals

This is a discussion group for requesting new features to be added to VantagePoint. Please indicate if the request is for an import "Filter", "Macro", or "Program" improvement.

Sifilis

Penyakit raja singa atau sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini.

Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali. Jika didiagnosis dengan cepat, penyakit ini dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Untuk mendapatkan uang yang cukup kalian bisa coba coba bermain game slot online yang lagi hits banget loh…

Tanpa pengobatan, penyakit yang juga dikenal dengan sebutan penyakit raja singa ini dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.

Penyebab Sifilis
Penyebab sifilis adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum. Cara paling umum penyebaran sifilis adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.

Sifilis menular selama tahap primer dan sekunder, dan kadang-kadang pada awal periode laten. Pada kasus yang lebih jarang, kondisi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman. Ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Sifilis tidak dapat menyebar dengan menggunakan toilet, bak mandi, pakaian atau peralatan makan yang sama, atau dari gagang pintu, kolam renang, atau bak air panas. Setelah sembuh, penyakit ini tidak kembali atau kambuh dengan sendirinya. Namun, seseorang dapat terinfeksi kembali jika memiliki kontak dengan luka sifilis dari orang lain.


Gejala Sifilis
Ada lima tahapan gejala penyakit ini, yaitu:

Sifilis Primer
Gejala pada kondisi ini umumnya muncul berupa luka dengan 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Pemulihannya memakan waktu sekitar 3 hingga 6 minggu.

Sifilis Sekunder
Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun khususnya di telapak tangan dan kaki.

Ditambah dengan penyakit flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, dan demam umumnya menjadi contoh gejala lain yang dialami pengidap. Segera tangani sifilis sekunder dengan tepat, agar infeksi tak berlanjut ke tahap berikutnya.

Sifilis Laten
Sifilis laten terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Jika tidak ditangani, kondisi ini akan berubah menjadi tersier.

Sifilis Tersier
Sifilis tersier merupakan jenis yang paling berbahaya. Gejala yang dialami akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimasuki bakteri sifilis. Jenis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.

Hal tersebut menyebabkan pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.

Sifilis Kongenital
Jika kondisi ini terjadi pada ibu hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular. Infeksi bisa ditularkan kepada janin jika seorang ibu hamil yang mengidap sifilis. Risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.

Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut akan terkena komplikasi. Komplikasi yang dimaksud bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan hilangnya nyawa bayi setelah dilahirkan.

Faktor Risiko Sifilis
Siapa pun yang aktif secara seksual bisa terkena sifilis, tetapi beberapa orang memiliki peningkatan risiko terinfeksi. Risiko akan jadi lebih tinggi jika:

Menjadi seorang gay, biseksual, atau melakukan hubungan seks sesama pria.
Melakukan hubungan seks tanpa kondom, terutama jika memiliki banyak pasangan.
Mengidap HIV/AIDS.
Berhubungan seks dengan seseorang yang mengidap sifilis.
Mengidap IMS jenis lain, seperti klamidia, gonore atau herpes.
Diagnosis Sifilis
Untuk mendiagnosis, dokter akan bertanya tentang riwayat seksual yang dimiliki, termasuk apakah kamu mempraktikkan seks yang aman. Sangat penting untuk jujur selama diskusi ini. Sebab dokter dapat membantu menilai risiko dan merekomendasikan tes untuk IMS lainnya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan memeriksa dan mengambil sampel darah untuk mencari tanda-tanda infeksi. Dokter juga mungkin mengeluarkan beberapa cairan atau sepotong kecil kulit dari luka dan mengujinya di laboratorium.

Pengobatan Sifilis
Bagi primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik melalui pemberian suntikan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari.

Untuk sifilis tersier dan pada wanita hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus. Pengidap sifilis akan menjalani tes darah untuk memastikan agar infeksi telah sembuh dengan total, setelah menjalani pengobatan antibiotik.

Komplikasi Sifilis
Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Beberapa potensi komplikasi penyakit raja singa ini yang dapat terjadi adalah:

Benjolan Kecil atau Tumor. Pada tahap akhir sifilis, benjolan (gumma) dapat berkembang pada kulit, tulang, hati atau organ lainnya. Gumma biasanya hilang setelah pengobatan dengan antibiotik.
Masalah Neurologis. Seperti meningitis, gangguan pendengaran, masalah penglihatan, demensia, disfungsi seksual pada pria, dan inkontinensia urine.
Masalah Kardiovaskular. Seperti pembengkakan aorta atau arteri utama dalam tubuh, dan pembuluh darah lainnya. Kondisi ini juga dapat merusak katup jantung.
Infeksi HIV. Orang dewasa dengan sifilis memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Luka sifilis dapat berdarah dengan mudah, membuat HIV lebih mudah masuk ke aliran darah selama aktivitas seksual.
Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Sifilis kongenital sangat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi dalam beberapa hari setelah lahir.
Pencegahan Sifilis
Cara agar terhindar dari penyakit ini, yaitu:

Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.
Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.
Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala sifilis yang tadi dijelaskan. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Butuh duit sampingan ? Kalian bisa coba coba bermain game dengan Pak Radeng hanya di MANTAP168.
Vania Vilena Send private email
Wednesday, May 3, 2023
 
 

This topic is archived. No further replies will be accepted.

Other recent topics Other recent topics
 
Powered by FogBugz